Saturday, 29 June 2013

MENGEVALUASI NILAI LINGKUNGAN DI RUMAH PANEN HUJAN

Nama    : ANDRIZA
NIM      : 12131011149

Mengevaluasi Nilai Lingkungan
di Rumah Panen Hujan
Prof. Supli Effendi Rahim, Phd., MSc

Di tinjau dari sudut :
I.)       Halaman Depan Rumah:
Halaman yang luas dengan lahan 4,5 kapling, terdiri dari kolam ikan, halaman parkir yang luas, air terjun buatan, bermacam-macam tumbuhan. Maka dapat kita nilai
a)    Kolom Ikan
(i)        Nilai Ekonomis    : Bisa dikonsumsi pribadi
(ii)      Nilai Ekologis      : Bisa berkembang biak dengan baik
(iii)    Nilai Sosiologis    : Tempat ini bisa dimanfaatkan untuk rekreasi keluarga
(iv)    Nilai Biologis       : Sebagai penyerapan air
b)   Pengolahan Sampah (sampah plastik)
(i)        Nilai Ekonomis    : Mengolah sampah plastik diuraikan menjadi minyak mentah yang dapat digunakan untuk bahan bakar
(ii)      Nilai Ekonomis    : Bisa menghasilkan minyak
c)    Tanaman dan Pohon-Pohon
(i)        Nilai Estetika       : Dapat memperindah pemandangan dan penglihatan
(ii)      Nilai Biologis       : Sebagai terapi mata (eye therapy)

II.)    Halaman Samping Kanan Rumah
(i)        Nilai Ekonomis    : Pemanfaatan tanaman buah-buahan (nanas, rambutan, pepaya, pisang, sawo dan singkong )
(ii)      Nilai Biologis       : Dapat menghasilkan oksigen
(iii)    Kekurangan          : Ada barang-barang yang tidak dipakai (penumpukan) yang dapat menimbulkan nyamuk

III.) Halaman Samping Kiri Rumah
(i)        Nilai Biologis       : Ada Green House (tanaman-tanaman anggrek)
(ii)      Nilai Kesehatan    : Ada batu-batu untuk refleksi kaki
(iii)    Nilai Ekonomis    : Pemanfaatan sirkulasi air kolam

IV.) Halaman Belakang Rumah
(i)        Nilai Ekologis      : Pemanfaatan air hujan pada kolam penampung air hujan
(ii)      Kekurangan          : Tidak adanya pagar pengaman pada kolam penampung air hujan

V.)    Ruangan di Dalam Rumah
(i)        Nilai Ekologis      :
Ø Pemanfaatan kayu jati sebagai aksesoris/pajangan dalam rumah
Ø Pemanfaatan cahaya matahari ke dalam rumah untuk penerangan rumah dan hemat listrik
(ii)      Nilai Ekonomis    : Kayu jati tahan lama, harganya semakin lama semakin mahal

VI.) Kamar Mandi
(i)        Nilai Ekologis      : Tidak ramah lingkungan karena menggunakan shower pemanas
(ii)      Nilai Keamanan   : Ada sumber listrik yang posisinya tidak aman

Kesimpulan :
Rumah panen hujan tersebut menggunakan sistem penampungan air hujan seperti sumur, kolam penampung dan air terjun buatan serta beragam tanaman sebagai penyerapan air. Dan pemanfaatkan cahaya matahari sebagai penerangan yang hemat listrik. Tetapi rumah panen hujan tersebut terdapat kekurangan yaitu : gangguan alam, seperti petir yang bisa langsung masuk ke dalam rumah, hewan-hewan yang tidak diinginkan (nyamuk, ular, lalat, dll). Disini tidak terlihatnya saluran pembuangan air (got) limbah rumah tangga. Masih rentannya kecelakaan, keselamatan didalam rumah karena kolam belakang tidak ada pembatas.

Monday, 10 June 2013

MEMBUAT EM-4 (STARTER MIKROORGANISME) DENGAN BAHAN ALAMI



MEMBUAT EM-4 (STARTER MIKROORGANISME)
DENGAN BAHAN ALAMI



Oleh:
ANDRIZA
NPM : 12.13.101.1149
PPSKM STIK BINA HUSADA PALEMBANG








Sebagai starter mikroorganisme pada proses dekomposer EM4 menjadi begitu penting dalam dunia pertanian organik. Jika kita harus membeli EM4 tersebut harganya lumayan mahal, padahal ada berbagai cara untuk membuat EM4 sendiri dengan harga bahan baku yang sangat murah. Ada lima cara pembuatan EM4 yang dapat kita lakukan sebagai berikut:


BAHAN DAN KOMPOSISI :
  1. Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg         
  2. Kacang panjang segar 0,25 kg
  3. Kangkung air segar 0,25 kg
  4. Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
  5. Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
  6. Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
  7. Gula pasir 1 kg
  8. Air tuak dari nira / Air kelapa 0,5 liter





ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1.      Pisau, parutan, blender. Alat tersebut  
      digunakan untuk menghaluskan bahan-bahan
2.      Ember yang mempunyai tutup
3.      Pengaduk.
4.      Botol penyimpanan 400 L
5.      Saringan yang terbuat dari kain atau kawat


CARA PEMBUATAN:



 LANGKAH 1

Pepaya, nanas, pisang, kacang panjang, kangkung, dan 

batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak 

halus. buah harus yang sudah matang atau dapat juga 

digunakan kulit buah yang tidak dimakan.






LANGKAH 2
Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.





LANGKAH 3
Masukkan 1kg gula pasir ke dalam ember yang telah bercampur bahan-bahan sebelumnya








LANGKAH 4
Masukkan air tuak / nira ke dalam ember









 LANGKAH 5
Aduk bahan-bahan hingga rata







LANGKAH 6
Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari

LANGKAH 7
Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.