Friday, 21 October 2016

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DI RUMAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA MASA NIFAS DIRUMAH 
BY : ANDRIZA, SST.,M.KES


PENGAWASAN MASA NIFAS


Pengawasan masa nifas dapat dilakukan dirumah. Pengawasan nifas dirumah merupakan pengawasan yang tidak khusus diberikan untuk ibu dan bayi yang baru dilahirkan saja, tetapi sesuai dengan asuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Dewasa ini, pelayanan kesehatan diberikan sesuai dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat.
KUNJUNGAN RUMAH PASCA PARTUM 
Kontak keluarga untuk mengatur detail kunjungan
       rumah
  1)    Perkenalkan diri dan identitas anda dan lembaga  
  yang anda wakili.
  2)    Tinjau kembali tindak lanjut kunjungan rumah.
  3)    Jadwal waktu kunjungan yang membuat klient
  nyaman.
  4)    Pastikan alamat atau tempat tinggal dari
  pasien/keluarga yang akan dikunjungi.
b.    Tinjau kembali dan cari penjelasan tentang data
      yang ada.
  1)    Semua data pemeriksaan yang ada untuk ibu dan
         bayi (ringkasan keadaan ibu dan bayi selama di
  rumah sakit, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
  keluarga tersebut).
  2) Tinjau kembali semua catatan kontak dengan
        pelayan kesehatan sebelumnya.
  3)  Kontak pemberi asuhan sebelumnya untuk mencari penjelasandan data
        yang diperlukan.
c.    Identifikasi sumber-sumber dalam masyarakat dan permasalahan yang t
    terkait dengan asuhan lanjutan yang diperlukan.
d.    Rencanakan kunjungan dan siapkan peralatan dan bahan-bahan yang
  diperlukan untuk pengkajian ibu dan bayi, guna penyuluhan yang akan
  dilakukan.
  3.    Intervensi dirumah : Membina hubungan
  a. Perkenalkan diri dan sebutkan tujuan kunjungan   rumah pasca partum untuk ibu, bayi dan keluarga   yang dikunjungi untuk menceritakan harapan   mereka dari kunjungan-kunjungan ini.
  b. Luangkan sedikit waktu untuk bersosialisasi dengan
      keluarga yang dikunjungi guna mengenal dan
      menjalin hubungan saling percaya.
3.    Intervensi dirumah : Membina hubungan
  a. Perkenalkan diri dan sebutkan tujuan kunjungan   rumah pasca partum untuk ibu, bayi dan keluarga   yang dikunjungi untuk menceritakan harapan   mereka dari kunjungan-kunjungan ini.
  b. Luangkan sedikit waktu untuk bersosialisasi dengan
      keluarga yang dikunjungi guna mengenal dan
      menjalin hubungan saling percaya.
3.    Intervensi dirumah : Membina hubungan
  a. Perkenalkan diri dan sebutkan tujuan kunjungan   rumah pasca partum untuk ibu, bayi dan keluarga   yang dikunjungi untuk menceritakan harapan   mereka dari kunjungan-kunjungan ini.
  b. Luangkan sedikit waktu untuk bersosialisasi dengan
      keluarga yang dikunjungi guna mengenal dan
      menjalin hubungan saling percaya.
A.    PELAKSANAAN ASUHAN NIFAS
  1.    Ibu yang baru pulang dari RS
  a.    Keputusan diambil oleh ibu hasil konsultasi
         dengan RS dan Bidan.
  b.    Bidan memberikan informasi terinci tentang
         ringkasan proses persalinan, hasil dan
         informasi lain yang relevan.
  c.    Jika perlu mengulangi pada sore hari atau
                 esok hari.
2.    Kunjungan Post natal rutin
  a.    Kunjungan rumah sebaiknya dilakukan setiap pagi
  dan sore selama beberapa hari post partum.
  b. Ibu, suami atau keluarganya diajarkan untuk
       mendemonstrasikan : cara memandikan bayi, cara
      membuat susu, cara menyeterilkan botol, cara
      mencuci tangan.
  c. Jika ibu mengeluh sakit perineum dapat dianjurkan
      mengompres/cebok dengan air hangat.
  d. Saran/nasehat yang diberikan harus realistis dan
      sesuai keadaan.
  e.  Berbicara dengan bayi dan bereaksi dengan sabar jika
        bayi menangis.
f. Karena bidan pada waktu mengunjungi tidak lama, maka perlu melibatkan keluarga untuk : memberikan perhatian penuh baik verbal maupun non verbal, siap siaga, memberikan dukungan dalam beradaptasi dalam lingkungan baru.
g. Bidan mengobservasi status mental ibu dan sikap terhadap bayinya, suami serta anak-anak lainnya.
h. Memberitahukan pengenalan tanda bahaya/masalah yang mungkin dihadapi.
i.Bidan juga perlu mengobservasikan reaksi anggota keluarga lainnya.
j. Siapkan waktu agar ibu dapat mengekspresikan perasaannya, kecemasan terhadap bayinya, anak-anak lainnya dan hubungan antar mereka.
k.    Bidan mendengarkan, memberikan dukungan dan dorongan terus menerus serta memberikan dukungan ekstra kepada ibu yang kurang mendapat dukungan dari keluarganya.
l.      Pada setiap akhir kunjungan, bidan melengkapi catatannya termasuk saran-saran yang diberikan, untuk mempermudah asuhan post natal berikutnya.
m.   Perencanaan : skrining test untuk mengetahui penyakit metabolisme, yang muncul pada hari ke 6-ke 14.
n. Sebelum hari ke 10 mulai membicarakan tentang KB (metode kontrasepsi) : mendorong ibu untuk berfikir positif tentang rencana kehamilan berikutnya, jika ingin menggunakan pil 2-3 minggu setelah bersalin ibu dianjurkan ke klinik KB atau jika ingin menggunakan IUD 6 minggu post partum.
o. Dengan rileks mendorong suami istri untuk membicarakan awal seksual intercourse, dijelaskan juga : lamanya pengeluaran lochea, kembalinya menstruasi, kesuburan, cara-cara meminimalkan nyeri perineum, perubahan fisik dan psikologi.
  Jika ada kelainan atau penyimpangan baik bayi maupun ibunya dianjurkan segera ke RS, misalnya : perdarahan post partum, gangguan mental kejang, bayi hipotermia, bila mungkin ibu dan bayi dalam satu ruangan.
  PENYULUHAN MASA NIFAS

1.    Kebutuhan gizi dan vitamin A
  a.    Ibu menyusui harus makan dengan diet   berimbang untuk mendapat protein, mineral dan   vitamin yang cukup.
  b.    Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
  c.    Minum sedikitnya 3 liter setiap hari, dan minum   setiap kali menyusui agar produksi ASI banyak.
  d.    Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat   gizi setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
  e.    Minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar bisa   memberikan vitamin A kepada bayinya melalui   ASI-nya agar bayi tidak kekurangan vitamin A dan   tetap sehat.
2.    Kebersihan diri atau bayi
  a.Memelihara kebersihan seluruh tubuh
  Ø  Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Bersihkan daerah vulva dahulu, kemudian daerah air besar.
  Ø  Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
  Ø  Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
  Ø  Jika ibu mempunyai luka episiotomy atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
b.Memelihara kebersihan bayi
  Ø  Mencuci tangan setiap kali akan memegang bayi.
  Ø  Merawat tali pusat, dengan cara menutup tali pusat dengan kasa kering dan bersih secara longgar,lipatkan popok dibawah sisa tali pusat. Jika tali pusat kotor, bersihkan dengan sabun dan air bersih. Jangan memberikan ramuan tradisional pada tali pusat karena dapat menyebabkan infeksi.
  Ø  Mengganti popok bayi setiap kali popok basah untuk mencegah infeksi karena jamur.
  Ø  Segera membersihkan kotoran bayi jika bayi buang air besar.
  Ø  Memandikan bayi.
3.    Istirahat
  a.    Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Tidur sekitar 8 jam pada malam hari dan sekitar 1 jam pada siang hari.
  b.    Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan rumah tangga secara perlahan-lahan, serta tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
  c.    Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal seperti mengurangi jumlah produksi ASI, memperlambat proses involusi uterus dan menambah perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan merawat bayi dan dirinya sendiri.
4.    Pemberian ASI
Kolostrum merupakan makanan terbaik pada hari-hari pertama bayi dan mengandung zat kekebalan. Usahakan agar dapat diberikan sesegera mungkin dalam jam pertama setelah bayi lahir, dan kemudian sekitar setiap 2-3 jam sekali (paling sedikit setiap 4 jam, termasuk pada malam hari, mulai hari pertama). Semakin banyak kolostrum disusukan, maka semakin cepat dan semakin banyak produksi ASI. Usahakan agar bayi menyusu sesering mungkin karena ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Anjurkan kepada ibu agar memberikan hanya ASI pada bayi sampai bayi berusia 6 bulan. Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik.
5.    Latihan /Senam nifas
Ø  Jelaskan kepada ibu pentingnya usaha membantu tubuh untuk mengembalikannya ke keadaan semula. Kehamilan menyebabkan otot perut, sekitar rahim dan vagina teregang dan melemah. Olahraga beberapa menit dalam sehari akan mengencangkan otot-otot tersebut dan akan mencegah nyeri punggung dan kurang bias menahan berkemih dikemudian hari
6.Hubungan seks dan keluarga berencana
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya ke dalam vagina tanpa rasa sakit. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasa nyeri, aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
Banyak budaya yang mempunyai tradisi menunda hubungan suami istri sampai masa waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan. Keputusan tergantung pada pasangan yang bersangkutan. Sebaiknya ibu baru hamil lagi paling sedikit 2 tahun setelah persalinan yang terakhir.
7.    Tanda-tanda bahaya
  Bila ada alah satu atau lebih tanda berikut ini bayi perlu segera dirujuk ke dokter.
  a.    Sulit menyusu
  b.    Letargi (tidur terus sehingga tidak menyusu)
  c.    Kehangatan ; demam (>38 derajat C, atau   hipotermia < 36 derajat C).
  d.    Tidak buang air besar atau tidak berkemih setelah   3 hari lahir (kemungkinan anus atau tidak   mempunyai lubang). Tinja lembek, hijau tua,   sering, ada lender atau darah pada tinja.
  e.    Warna kulit; sianosis (biru) atau pucat pada kulit   atau bibir, adanya memar. Warna kulit (ikterus)   terutama dalam 24 jam pertama.

No comments:

Post a Comment