DOSEN : ANDRIZA, SST., M.Kes
PENDAHULUAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi efektif menurut Mc. Crosky Larson dan
Knapp dalam bukunya An
Introduction to Interpersonal Communication mengatakan
bahwa komunikai yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan ( acurancy ) yang paling tinggi derajatnya antara
komunikator dan komunikan dalam setiap situasi. Komunikasi
yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan
dalam pengertian, sikap dan bahasa. Melakukan komunikasi efektif tidak mudah,
beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkin seseorang melakukan
komunikasi yang benar- benar efektif. Ada banyak hambatan yang dapat merusak
komunikasi.
1. Pengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan
sikap ( attitude change ) pada orang yang terlihat dalam komunikasi.
Tujuan komunikasi efektif adalah memberi
kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima
sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan
melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik
Komunikasi efektif adalah komunikasi di mana :
a. Pesan
diterima dan dimengerti sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
b. Pesan disetujui
oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diamati oleh pengirim.
c. Tidak ada
hambatan untuk melakukan apa yang seharunya dilakukan untuk menindaklanjuti
pesan yang dikirim.
2. Proses Komunikasi Efektif
Suksesnya proses komunikasi sehingga dapat
menghasilkan komunikasi yang efektif tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor
baik itu faktor dari komunikator maupun dari komunikan. Willbur Schramm
menampilkan “ the
condition of succsess communication ” sebagai
berikut :
a.
Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik
perhatian komunikan. Untuk merancang suatu pesan yang dapat menarik perhatian
ini sebaiknya komunikator harus mencari tahu dulu karakteristik orang yang akan
kita beri pesan. Selain itu penyampai pesan yang menarik dan mudah dipahami.
b.
Pesan harus menggunakan lambang- lambang tertuju kepada pengalaman yang sama
antara komunikator dan komunikan dengan beberapa metode dan tidak hanya secara
lisan. Pesan yang disampaikan dengan melibatkan beberapa panca indera misal
dapat dilihat, didengar dan diraba akan lebih mudah dimengerti daripada pesan
itu hanya disampaikan secara lisan.
•c.
Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi
komunikasi dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
Jadi pesan sesuai harapan atau sesuai kebutuhan penerima pesan. Pesan yang
disampaikan akan terasa membosankan dan tidak ada arti bagi penerima pesan
apabila pesan itu tidak dibutuhkan.
•d.
Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan, dimana
komunikan digerakkan untuk memberikan tanggapan sesuai yang dikehendaki. Solusi
pemecahan masalah harus dikemukakan untuk dapat membantu klien keluar dari
masalahnya.
3. Unsur- Unsur Dalam Membangun
Komunikasi Efektif
•Dengan mengidentifikasi unsur dalam komunikasi
efektif ke dalam lima sikap ( cara ) dan teknik untuk menghadirkan
diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi yang terapeutik
sebagai berikut :
a. Berhadapan
Arti dari posisi ini adalah “ saya siap untuk
anda” .
b. Mempertahankan kontak mata
Kontak mata pada level yang sama berarti
mengahrgai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi.
c. Membungkuk ke arah klien
Posisi ini menunjukkan keinginan untuk
mengatakan atau mendengarkan sesuatu.
d. Mempertahankan sikap terbuka
Dalam arti tidak melipat kaki atau tangan.
Menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi.
e. Tetap relaks
Sikap relaks dapat mengontrol keseimbangan
antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi respons pada klien.
f. Isyarat vokal
Yaitu isyarat paralinguistik, termasuk semua
kualitas bicara nonverbal. Misalnya tekanan suara, kualitas suara, tertawa,
irama, dan kecepatan bicara.
g. Isyarat tindakan
Yaitu semua gerakan tubuh, termasuk ekspresi
wajah dan sikap tubuh.
h. Isyarat objek
Yaitu objek yang digunakan secara sengaja atau
tidak sengaja oleh seseorang seperti pakaian dan benda pribadi lainnya.
i. Ruang
Memberikan isyarat tentang kedekatan hubungan
antara dua orang, hal ini didasarkan pada norma- norma sosial budaya yang
dimiliki.
j. Sentuhan
Yaitu kontak fisik antara dua orang dan
merupakan komunikasi nonverbal yang paling personal. Respons seseorang terhadap
tindakan ini sangat dipengaruhi oleh tatanan dan latar belakang budaya, jenis
hubungan, jenis kelamin, usia dan harapan.
Untuk
membantu meningkatkan efektifitas komunikasi dapat dilakukan dengan cara :
a. Sebagai pengirim
1) Menggunakan
bahasa yang tepat dan menarik serta dimengerti oleh penerima.
2) Menggunakan
empati dengan berusaha menempatkan diri ditempat penerima.
3) Mempertajam
persepsi dengan membayangkan bagaimana pesan akan diterima, dibaca, ditafsir
dan ditanggapi oleh penerima.
4)
Mengendalikan bentuk tanggapan dengan menggunakan kode atau lambang yang tepat
dan saluran yang sesuai.
5)
Bersedia menerima umpan balik positif maupun negatif.
6)
Mengembangkan kredibilitas diri sehingga dapat dipercaya karena kualitas
pribadi, mutu hidup dan keahlian profesional.
7)
Mempertahankan hubungan baik dengan penerima.
b. Sebagai penerima
1) Meningkatkan
kemampuan untuk mendengarkan sampai
mampu mendengarkan dengan empatik.
2) Waspada
terhadap prasangka, bias, dan apriori dan sikap
tidak terbuka dari kita.
3) Mengembangkan
kecakapan menyampaikan umpan balik
secara konstruktif.
4) Berusaha
berfikir kreatif terhadap pesan yang diterima.
5) Bersikap
terbuka tetapi kritis.
6) Benar- benar
mengerti pesan komunikasi, jangan malu
bertanya apabila pesan belum kita tangkap atau
tidak
dimengerti.
7) Saat mengambil
keputusan sadar akan tujuannya.
No comments:
Post a Comment