Saturday, 22 October 2016

KOMUNIKASI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

KOMUNIKASIDALAM PRAKTIK KEBIDANAN
DOSEN : ANDRIZA, SST.,
M.Kes

PENDAHULUAN

KOMUNIKASI EFEKTIF
        Komunikasi efektif menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp dalam bukunya An Introduction to Interpersonal Communication mengatakan bahwa komunikai yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan ( acurancy ) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap situasi.   Komunikasi yang lebih efektif terjadi apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa. Melakukan komunikasi efektif tidak mudah, beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkin seseorang melakukan komunikasi yang benar- benar efektif. Ada banyak hambatan yang dapat merusak komunikasi. 
 
Pengertian Komunikasi Efektif

1.      Pengertian Komunikasi Efektif
            Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap ( attitude change ) pada orang yang terlihat dalam komunikasi.
            Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik

Komunikasi efektif adalah komunikasi di mana :
a.       Pesan diterima dan dimengerti sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
b.      Pesan disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diamati oleh pengirim.
c.       Tidak ada hambatan untuk melakukan apa yang seharunya dilakukan untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.  
2.      Proses Komunikasi Efektif
     Suksesnya proses komunikasi sehingga dapat menghasilkan komunikasi yang efektif tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor baik itu faktor dari komunikator maupun dari komunikan. Willbur Schramm menampilkan “ the condition of succsess communication ” sebagai berikut :
a.       Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan. Untuk merancang suatu pesan yang dapat menarik perhatian ini sebaiknya komunikator harus mencari tahu dulu karakteristik orang yang akan kita beri pesan. Selain itu penyampai pesan yang menarik dan mudah dipahami.
b.      Pesan harus menggunakan lambang- lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan dengan beberapa metode dan tidak hanya secara lisan. Pesan yang disampaikan dengan melibatkan beberapa panca indera misal dapat dilihat, didengar dan diraba akan lebih mudah dimengerti daripada pesan itu hanya disampaikan secara lisan.
c.       Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikasi dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Jadi pesan sesuai harapan atau sesuai kebutuhan penerima pesan. Pesan yang disampaikan akan terasa membosankan dan tidak ada arti bagi penerima pesan apabila pesan itu tidak dibutuhkan.
d.      Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan, dimana komunikan digerakkan untuk memberikan tanggapan sesuai yang dikehendaki. Solusi pemecahan masalah harus dikemukakan untuk dapat membantu klien keluar dari masalahnya.
3.      Unsur- Unsur Dalam Membangun Komunikasi Efektif
      •Dengan mengidentifikasi unsur dalam komunikasi efektif ke dalam lima sikap  ( cara ) dan teknik untuk menghadirkan  diri secara fisik yang dapat memfasilitasi komunikasi yang terapeutik sebagai berikut :
a.      Berhadapan
   Arti dari posisi ini adalah “ saya siap untuk anda” .
b.      Mempertahankan kontak mata
        Kontak mata pada level yang sama berarti mengahrgai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi.
c.       Membungkuk ke arah klien
       Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengarkan sesuatu.
d.      Mempertahankan sikap terbuka
        Dalam arti tidak melipat kaki atau tangan. Menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi.
e.       Tetap relaks
         Sikap relaks dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi respons pada klien.
f.       Isyarat vokal
        Yaitu isyarat paralinguistik, termasuk semua kualitas bicara nonverbal. Misalnya tekanan suara, kualitas suara, tertawa, irama, dan kecepatan bicara.
g.      Isyarat tindakan
        Yaitu semua gerakan tubuh, termasuk ekspresi wajah dan sikap tubuh.
h.      Isyarat objek
        Yaitu objek yang digunakan secara sengaja atau tidak sengaja oleh seseorang seperti pakaian dan benda pribadi lainnya.
i.        Ruang
        Memberikan isyarat tentang kedekatan hubungan antara dua orang, hal ini didasarkan pada norma- norma sosial budaya yang dimiliki.
j.        Sentuhan
      Yaitu kontak fisik antara dua orang dan merupakan komunikasi nonverbal yang paling personal. Respons seseorang terhadap tindakan ini sangat dipengaruhi oleh tatanan dan latar belakang budaya, jenis hubungan, jenis kelamin, usia dan harapan.
       
Untuk membantu meningkatkan efektifitas komunikasi dapat dilakukan dengan cara :
a.      Sebagai pengirim
  1)      Menggunakan bahasa yang tepat dan menarik serta dimengerti oleh penerima.
  2)      Menggunakan empati dengan berusaha menempatkan diri ditempat penerima.
  3)      Mempertajam persepsi dengan membayangkan bagaimana pesan akan diterima, dibaca, ditafsir dan ditanggapi oleh penerima.
4)      Mengendalikan bentuk tanggapan dengan menggunakan kode atau lambang yang tepat dan saluran yang sesuai.
5)      Bersedia menerima umpan balik positif maupun negatif.
6)      Mengembangkan kredibilitas diri sehingga dapat dipercaya karena kualitas pribadi, mutu hidup dan keahlian profesional.
7)      Mempertahankan hubungan baik dengan penerima.
b.      Sebagai penerima
  1)      Meningkatkan kemampuan untuk mendengarkan sampai
  mampu mendengarkan dengan empatik.
  2)      Waspada terhadap prasangka, bias, dan apriori dan sikap
  tidak terbuka dari kita.
  3)      Mengembangkan kecakapan menyampaikan umpan balik
  secara konstruktif.
  4)      Berusaha berfikir kreatif terhadap pesan yang diterima.
  5)      Bersikap terbuka tetapi kritis.
  6)      Benar- benar mengerti pesan komunikasi, jangan malu
  bertanya apabila pesan belum kita tangkap atau tidak
  dimengerti.
  7)      Saat mengambil keputusan sadar akan tujuannya.

 

No comments:

Post a Comment