Friday, 21 October 2016

PENDIDIKAN KESEHATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN MASYARAKAT

Oleh :
ANDRIZA, S.ST., M.Kes
Standar Kompetensi (SK)
  Mahasiswa dapat melaksanakan pendidikan kesehatan  masyarakat
 
Kompetensi Dasar (KD)
  Mahasiswa mampu menjelaskan dan melaskanakan pendidikan kesehatan  masyarakat
 
3.    Indikator
     Setelah memahami modul ini mahasiswa diharapkan dapat :
Menjelaskan pengertian pendidikan kesehatan masyarakat
Menjelaskan prinsip pendidikan kesehatan masyarakat
Menjelaskan ruang lingkup pendidikan kesehatan  masyrakat
Menjelaskan metode pendidikan kesehatan masyarakat
Menjelaskan tentang alat bantu dan media pendidikan kesehatan masyarakat
Menjelaskan tentang perilaku kesehatan
Menjelaskan tentang perubahan perilaku dan proses belajar
 
Tujuan Pembelajaran
  Dari pembelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang pendidikan kesehatan masyarakat.

PRINSIP PENDIDIKAN KESEHATAN 

Pendidkan kesehatan merupakan proses perubahan perilaku yang dinamis di mana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur akan tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok, atau masyarakat sendiri. 
  Salah satu kompetensi  yang dituntut dari tenaga kesehatan (bidan), karena salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan asuhan kebidanan di mana saja ia bertugas, apakah itu terhadap individu,kelompok, keluarga dan masyarakat.
Ruang Lingkup Pendidikan Kesehatan Masyarakat

 Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan. Merupakan suatu kegiatan untuk membantu individu, kelompok, atau masyarakat dalam meningkatkan kemampuan atau perilakunya, untuk mencapai kesehatan secara optimal.
Peran pendidikan kesehatan :
1.   Peran pendidikan kesehatan dalam faktor lingkungan
    Telah banyak fasilitas kesehatan lingkungan yang dibangun oleh instansi baik pemerintah, swasta, maupun LSM. Banyak pula proyek pengadaan sarana sanitasi lingkungan dibangun untu masyarakat. Namun, karena perilaku masyarakat, sarana atau fasilitas sanitasi tersebut kurang atau tidak dimanfaatkan dan dipelihara sebagaimana mestinya. Agar sarana sanitasi lingkungan tersbut dimanfaatkan dan dipelihara secara optimal maka perlu adanya pendidikan kesehatan bagi masyarakat. Demikian pula dengan lingkungan non fisik, akibat masalah-masalah social banyak warga masyarakat yang menderita stress dan gangguan jiwa. Oleh karena itu baik dalam memperbaiki masalah social maupun menangani akibat masalah social diperlukan pendidikan kesehatan.
2.   Peran pendidikan kesehatan dalam faktor perilaku
  Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya pendidikan kesehatn berupaya agar masyarakat menyadarai atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan bilamana sakit dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari kesehatan bilamana sakit dan sebaginya. Kesadaran masyarakat diatas disebut tingkat kesadaran/pengetahuan masyarakat tentang kesehatan atau disebut “melek kesehatan” (healthy literacy). Pendidikan kesehatan juga penting untuk mencapai perilaku kesehatan (healthy behavior). Jadi kesehatan bukan hanya disadari dan disikapi melainkan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
3.   Peran pendidikan kesehatan dalam pelayanan kesehatan
  Dalam rangka perbaikan kesehatan masyarakat, pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Kesehatan telah menyediakan fasilitas kesehatan masyarakat dalam bentuk pusat pelayanan kesehatan (puskesmas). Namun, pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat belum optimal atau masih rendah (35% masyarakat yang menggunakan puskesmas).
4.   Peran pendidikan kesehatan dalam faktor hereditas
  Orangtua, khususnya ibu adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan status kesehatan bagi anak-anak mereka. Orang tua yang sehat dan gizinya baik akan mewariskan kesehatan yang baik pula pada anaknya. Sebaliknya, kesehatan orang tua khususnya kesehatn ibu yang rendah dan kurang gizi, akan mewariskan kesehatan yang rendah pula bagi anaknya. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan diperlukan pada kelompok ini, agar masyarakat atau orang tua menyadari dan melakukan hal-hal yang dapat mewariskan kesehatan yang baik pada keturunan mereka.
Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain dimensi sasaran pendidikan, dimensi tempat pelaksanaan atau aplikasinya dan dimensi tingkat pelayanan kesehatan.
Dimensi sasarannya, pendidikan kesehatan dapat diberikan secara :
1. Pendidikan kesehatan individual, dengan sasaran individu.
2. Pendidikan kesehatn kelompok, dengan sasaran kelompok.
3. Pendidikan kesehatan masyarakat, dengan sasaran masyarakat luas.
  Dimensi tempat pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat berlangsung di berbagai tempat  sepertiPendidikan kesehatan di sekolah, rumah sakit dan penkes di tempat kerja
Metode pendidikan kesehatan, meliputi :
  1. Metode pendidikan Individual (perorangan)
  Bentuk dari metode individual ada 2 (dua) bentuk :
  a. Bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling), yaitu ;
      1) Kontak antara klien dengan petugas lebih intensif
      2) Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu
                penyelesaiannya.
      3 ).Akhirnya klien tersebut akan dengan sukarela dan berdasarkan kesadaran
            penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut (mengubah perilaku)
  b. Interview (wawancara)
          1) Merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan
     2) Menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima perubahan, untuk     
              mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mempunyai
              dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan
               yang lebih mendalam lagi.
2. Metode pendidikan Kelompok
  Metode pendidikan Kelompok harus memperhatikan apakah kelompok itu besar atau kecil, karena metodenya akan lain. Efektifitas metodenya pun akan tergantung pada besarnya sasaran pendidikan.
  a. Kelompok besar
  1) Ceramah ; metode yang cocok untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun 
                             rendah.
  2) Seminar ; hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah
            ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari satu ahli atau
            beberapa ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan biasanya
             dianggap hangat dimasyarakat.
b. Kelompok kecil
  1) Diskusi kelompok ;
  Dibuat sedemikian rupa sehingga saling berhadapan, pimpinan diskusi/penyuluh duduk diantara peserta agar tidak ada kesan lebih tinggi, tiap kelompok punya kebebasan mengeluarkan pendapat, pimpinan diskusi memberikan pancingan, mengarahkan, dan mengatur sehingga diskusi berjalan hidup dan tak ada dominasi dari salah satu peserta.
 
  2) Curah pendapat (Brain Storming) ;
  Merupakan modifikasi diskusi kelompok, dimulai dengan memberikan satu masalah, kemudian peserta memberikan jawaban/tanggapan, tanggapan/jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart/papan tulis, sebelum semuanya mencurahkan pendapat tidak boleh ada komentar dari siapa pun, baru setelah semuanya mengemukaan pendapat, tiap anggota mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.
  3) Bola salju (Snow Balling)
  Tiap orang dibagi menjadi pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang). Kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah, setelah lebih kurang 5 menit tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya akhirnya terjadi diskusi seluruh kelas.
4) Kelompok kecil-kecil (Buzz group)
  Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok kecil-kecil, kemudian dilontarkan suatu permasalahan sama/tidak sama dengan kelompok lain, dan masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya kesimpulan dari tiap kelompok tersebut dan dicari kesimpulannya.
5) Memainkan peranan (Role Play)
  Beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peranan tertentu untuk memainkan peranan tertentu, misalnya sebagai dokter puskesmas, sebagai perawat atau bidan, dll, sedangkan anggota lainnya sebagai pasien/anggota masyarakat. Mereka memperagakan bagaimana interaksi/komunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
6) Permainan simulasi (Simulation Game)
  Merupakan gambaran role play dan diskusi kelompok. Pesan-pesan disajikan dalam bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara memainkannya persis seperti bermain monopoli dengan menggunakan dadu, gaco (penunjuk arah), dan papan main.
3.  Metode pendidikan Massa
  Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) ini adalah tidak langsung. Biasanya menggunakan atau melalui media massa. Contoh :
a. Ceramah umum (public speaking)
Dilakukan pada acara tertentu, misalnya Hari Kesehatan Nasional, misalnya oleh menteri atau pejabat kesehatan lain.
b. Pidato-pidato diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik baik TV maupun radio, pada hakikatnya adalah merupakan bentuk pendidikan kesehatan massa.
c. Simulasi, dialog antar pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan melalui TV atau radio adalah juga merupakan pendidikan kesehatan massa. Contoh : ”Praktek Dokter Herman Susilodi Televisi.
d. SinetronDokter Sartikadi dalam acara TV juga merupakan bentuk pendekatan kesehatan massa. Sinetron Jejak sang elang di Indosiar hari Sabtu siang (th 2006)
e. Tulisan-tulisan di majalah/koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab /konsultasi tentang kesehatan antara penyakit juga merupakan bentuk pendidikan kesehatan massa.
f.  Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk poster dan sebagainya adalah juga bentuk pendidikan kesehatan massa. Contoh : Billboard ”Ayo ke Posyandu”. Andalah yang dapat mencegahnya (Pemberantasan Sarang Nyamuk).
Pendidikan kesehatan pada hakekatnya adalah suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.
Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan / pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran.
  Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian / pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.
Faedah Alat Bantu Pendidikan
Secara terperinci, faedah alat peraga antara lain sebagai berikut :
a. Menimbulkan minat sasaran pendidikan.
b. Mencapai sasaran yang lebih banyak.
c. Membantu mengatasi hambatan bahasa.
d. Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan.
e. Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat.
f. Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima
   kepada orang lain.
g. Mempermudah penyampaian bahan pendidikan / informasi oleh para pendidik /
    pelaku pendidikan.
h. Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan.
i. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik.
j. Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.
Macam-macam Alat Bantu Peraga

1. Alat Bantu Lihat (Visual Aids)
  Alat ini berguna didalam membantu menstimulasi indera mata (penglihatan) pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk :
  a. Alat yang diproyeksikan, misalnya slide, film, film strip, dan sebagainya.
  b. Alat-alat yang tidak diproyeksikan :
  - 2 dimensi, gambar, peta, bagan, dan sebagainya.
  - 3 dimensi misal bola dunia, boneka, dan sebagainya.
2. Alat-Alat Bantu Dengar (Audio Aids)
  Ialah alat yang dapat membantu menstimulasi indera pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan / pengajaran. Misalnya piringan hitam, radio, pita suara, dan sebagainya.
3. Alat Bantu Lihat-Dengar seperti tv n video casette
Ciri-ciri alat peraga kesehatan yang sederhana antara lain :
a. Mudah dibuat
b. Bahan-bahannya dapat diperoleh dari bahan-bahan lokal
c. Mencerminkan kebiasaan, kehidupan dan kepercayaan setempat.
d. Ditulis (digambar) dengan sederhana.
e. Bahasa setempat dan mudah dimengerti oleh masyarakat.
f. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan petugas kesehatan dan masyarakat.
Sasaran yang Dicapai Alat Bantu Pendidikan
Menggunakan alat peraga harus didasari pengetahuan tentang sasaran pendidikan yang akan dicapai alat peraga tersebut.
a. Individu atau kelompok
b. Kategori-kategori sasaran seperti kelompok umur, pendidikan, pekerjaan, dan
    sebagainya.
c. Bahasa yang mereka gunakan
d. Adat-istiadat serta kebiasaan
e. Minat dan perhatian
f. Pengetahuan dan pengalaman mereka tentang pesan yang akan diterima.
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan-pesan kesehatan (media), media ini dibagi menjadi 3, yakni :
1)   Media cetak
Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi antara lain :
  a. Booklet ialah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan dalam
         bentuk buku, baik tulisan maupun gambar.
  b. Leaflet ialah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui
        lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun
       gambar, atau kombinasi.
  c. Flyer (selebaran) ialah seperti leaflet tetapi tidak dalam bentuk lipatan.
  d. Flip chart (lembar balik) ialah media penyampaian pesan atau informasi-
   informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.
  e. Rubrik atau tulisan-tulisan pada surat kabar atau majalah mengenai bahasan
      suatu masalah kesehatan atau hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan.
  f. Poster
  g. Foto yang mengungkapkan informasi-informasi kesehatan.
2. Media Elektronik
Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan, jenisnya berbeda-beda antara lain : TV, radio. Video, slide.
3. Media Papan (Billboard)
Papan (billboard) yang dipasang di tempat-tempat umum dapat dipakai dan diisi dengan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan. Media papan disini juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng yang ditempel pada kendaraan-kendaraan umum (bus dan taksi).



1 comment:

  1. Harrah's Las Vegas Hotel and Casino - Mapyro
    Mapyro of the Harrah's Las 인천광역 출장안마 Vegas Hotel and Casino is a directory of 군산 출장마사지 casino, 1xbet korean dining, and event space located 시흥 출장샵 at 777 Harrahs 익산 출장마사지 Boulevard South Las Vegas,

    ReplyDelete